Senin, 15 September 2008

Nilai-Nilai Budaya Papua Harus Dipertahankan

16 September 2008 04:19:43


SARMI- Ketua Panitia Penyuluhan Nilai-nilai Budaya Bagi Remaja dan Pemuda tahun 2008 Kabupaten Sarmi, Hanock Ruborias, mengatakan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin mengglobal dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka berdampak adanya transformasi budaya baru yang dikhawatirkan akan melunturkan nilai-nilai budaya Papua.
Terkait dengan itu, maka Dinas Kebudayaan Provinsi Papua bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi, Selasa (9/9) lalu menggelar penyuluhan nilai-nilai budaya bagi remaja dan pemuda tahun 2008 di Kabupaten Sarmi.
Menurutnya, penyuluhan ini sengaja digelar untuk memberikan pemahaman kepada pemuda dan remaja bahwa nilai-nilai budaya Papua saat ini harus dipertahankan. Terutama dari pengaruh-pengaruh arus transformasi budaya baru, sebab nilai-nilai budaya Papua, dalam hal ini nilai-nilai budaya di Kabupaten Sarmi merupakan norma-norma yang perlu dilestarikan dalam tatanan budaya.
Dikatakan, penyuluhan yang menghadirkan pembicara dari dosen antropologi Universitas Cenderawasih ini, menyampaikan materi tentang fungsi dan perkembangan serta upaya pembinaan nilai-nilai budaya terhadap pemuda dan remaja, kemudian tentang pola pengasuhan dan pendidikan nilai-nilai budaya dalam menghadapi era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara itu, Bupati Sarmi, Drs. E. Fonataba,MM dalam sambutannya menyatakan, untuk mempertahankan nilai-nilai budaya perlu antisipasi, inovasi dan terobosan baru.
Bupati sangat setuju dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, namun untuk kedepannya, jika Pemprov hendak melakukan kegiatan di kabupaten, sebaiknya melakukan koordinasi jauh-jauh hari, sehingga nantinya kegiatan itu akan membawa hasil yang baik.
Terkait budaya ini, bupati menjelaskan, bahwa pada tahun 1960-an, orang Papua merasa rendah, karena di sekolah selalu mendapat peringkat di belakang. Namun kemudian dilakukan terobosan dengan menunjukkan prestasi di bidang olah raga, sehingga hal ini membangkitkan semangat orang Papua, bahwa orang Papua bisa seperti rekan-rekan dari daerah lain.
Karena itu, Bupati menekankan kepada para remaja dan pemuda untuk menunjukkan jati diri bahwa orang Papua tidak bodoh, orang Papua bisa bereprestasi seperti saudara-saudara yang lain. Dengan demikian, kedepannya akan muncul kemandirian untuk mencapai suatu kemajuan, dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya Papua. (fud)


http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=19020


Tidak ada komentar: